#Jalan2Jenius Serius Ke Jepang Karena Ada Jenius

Memulai Langkah Pertama di Dunia Travelling

Saya penjelajah baru, bisa dibilang begitu dikarenakan seumur hidup jarang sekali melakukan perjalanan ke luar kota maupun ke luar negeri. Tentu saja karena jiwa ini sudah keenakan mager alias males gerak, inginnya rebahan selalu. Faktor pendukung lainnya adalah rutinitas dan beban pekerjaan yang kemudian membuat saya memilih menghabiskan waktu senggang dengan beristirahat di rumah saja.

Menjelajahi dunia mungkin bukan hanya mimpi saya saja. Semua orang pasti memiliki prasa menjelajah di dalam bucket list-nya. Ketika masih berumur belasan, melihat film-film romansa berlatar sebuah negeri yang indah membuat saya memiliki impian untuk mengunjungi negara tertentu. Akan tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa mimpi itu harus terwujud.

Seumur hidup, saya hanya menjalani hidup seadanya tanpa gairah yang menggebu-gebu dan mimpi tersebut tetap berada di dalam daftar tanpa terpikirkan bagaimana cara merealisasikannya.

Terkadang mimpi hanya akan menjadi mimpi yang tidak harus terwujud.

Sampai akhirnya pada September 2021 salah satu teman menulis pesan singkat bahwa dia sedang di Bandara Seokarno-Hatta Jakarta untuk penerbangan ke Paris. Jarak antara Bandara dan tempat tinggal saya memang tidak dekat, namun waktu luang membuat saya menerima ajakan bertemu darinya.

Dalam obrolan kami yang biasa terbesit dalam pikiran bahwa saya ingin berkunjung tempatnya tinggal di Paris. Tidak hanya Paris, Swiss juga ingin saya kunjungi karena letaknya yang berdekatan. Cetusan itu disambut antusias olehnya sehingga saya merasa tertantang untuk merealisasikan salah satu mimpi yang sudah berada di tempat paling dasar di keranjang kuning saya.

Sayangnya, saat itu dunia sedang di landa covid-19 sehingga peraturan untuk pelesiran ke luar negeri menjadi lebih ketat lagi. Saya telah berkonsultasi dengan agen travel terpercaya, mereka mengatakan bahwa pengajuan visa Schangen akan berisiko jika belum pernah melakukan perjalan ke luar negeri sebelumnya. Benar, sejak membuat paspor 4 tahun lalu, paspor saya belum saya gunakan untuk perjalanan ke luar negeri.

Karena tidak ingin mengambil risiko, akhirnya saya ambil jalan yang lain. Saya memilih Turki karena tidak perlu apply visa karena Turki bebaskan Indonesia masuk tanpa Visa. Jadilah Turki menjadi negara pertama yang saya kunjungi pada Februari 2022.


Pelesiran Ke Mana Saja, Asal Musim Dingin

Ternyata, kutukan travelling yang berkata bahwa 'Sekali kamu travelling, kamu akan ketagihan' ada benarnya. Setelah pulang dari Turki saya malah mencari negara lain yang akan saya kunjungi ketika musim dingin selanjutnya. Saya masih menjadikan Swiss sebagai destinasi berikutnya, akan tetapi saya dan dompet saya belum siap untuk mengunjunginya. Jadi saya memilih untuk kembali bermain salju di Jepang.

Saya memang sesuka itu dengan salju. Alasannya karena Salju tidak ada di Indonesia, jadi saya ingin kemana saja asal ada Salju di sana.



Kartu Debit Jenius Visa Contactless untuk Si Paling Cashless

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika bepergian ke negara orang kita harus melakukan penukaran uang sebelum keberangkatan. Ketika pertama kali hendak ke Turki, saya merasa menukar Mata Uang Rupiah ke Mata Uang Lira Turki sangat sulit. Saya mendatangi dua agensi penukaran uang demi mendapatkan Lira yang cukup. Meski sudah terlewati, saya tidak ingin kerepotan itu terus berulang.

Sudah beberapa tahun ke belakang saya terbiasa tidak pegang uang tunai dan memilih untuk melakukan transaksi pembayaran secara online. Jikapun ada transaksi yang mengharuskan dengan uang tunai, saya biasanya dibantu teman terlebih dahulu. Yah, bisa di bilang saya ini tim si palingg cashless, gitu.

Saya juga memiliki pertanyaan ke diri ketika merencanakan perjalanan ke luar negeri, apakah masih bisa menjadi Si Paling Cashless? Banyak pertimbangan yang direnungkan, antara membawa uang tunai yang dibutuhkan selama di luar negeri atau ya nanti sering-sering tarik tunai di ATM. Pilihan kedua langsung saya coret ketika mendapat informasi bahwa ketika kita sering tarik tunai, akan ada dana yang terpotong dalam jumlah yang tak sedikit. Membawa uang tunai yang dibutuhkan juga bukan sebuah pilihan yang tepat dan mudah.

Ketika kegalauan ini muncul, sebuah video yang menunjukkan bahwa Jenius bisa digunakan di Luar Negeri membuat saya berbinar. Saya sudah menjadi nasabah Jenius sejak 3 tahun lalu. Kala itu saya hanya iseng mendaftar Jenius karena menawarkan fitur Dream Saver yang bisa saya gunakan untuk menabung keuntungan dari usaha kecil agar tidak tercampur dengan uang bulanan.

Ternyata, kegunaan Jenius tidak sampai di sana saja. Satu hari, salah satu teman saya yang tinggal di Paris itu menggunakan Kartu Debit Jenius Visa Contactless  untuk bertransaksi di Bandara. Karena penasaran saya bertanya kepadanya apakah dia juga menggunakan Kartu Debit Jenius Visa Contactless juga di Paris, dan dia menjawab bahwa dia hanya menggunakan Kartu Debit Jenius Visa Contactless untuk bertransaksi di manapun, termasuk di negara-negara eropa seperti Paris. 

Dan hari ini saya membuktikannya sendiri bahwa sejak ada Jenius transaksi apapun jadi mudah untuk saya Si Paling Cashless ini.

Fitur Mata Uang Asing Jenius Bikin Nekat Ke Jepang

Sejak tahu bahwa Jenius dapat memudahkan untuk perjalanan ke luar negeri, saya akhirnya nekat melakukan perjalanan #Jalan2Jenius ke Jepang. Saya tidak perlu melakukan penukaran Mata Uang Asing Yen secara tunai dikarenakan Jenius kini memiliki fitur Mata Uang Asing Yen. 

Langkah yang harus dilakukan ketika harus menukarkan Mata Uang Asing di Jenius pun tidak ribet. Beberapa hari sebelum keberangkatan, saya menukarkan uang rupiah ke dalam bentuk mata uang Yen secara daring. Cepat dan praktis.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Pada Beranda Aplikasi tambahkan Mata Uang Asing Yen  
2. Pastikan Saldo Mata Uang Rupiah cukup untuk melakukan pembelian Mata Uang Asing Yen
3. Lakukan Pembelian
4. Hubungkan Mata Uang Asing Yen ke M-card


Jenius benar-benar membantu saya ketika #Jalan2Jenius di Jepang. Percaya tidak, bahwa saya sama sekali tidak membawa uang tunai. Semua transaksi pembelian saya lakukan menggunakan Kartu Debit Jenius Visa Contactless. Khususnya untuk beli makanan dan minuman di minimarket dan berbagai merchant di mall.  Tinggal tap, transaksi berhasil.
Seluruh Transaksi Terekam Dengan Rapi Di Monetory

Untuk mutasi atau tracking pengeluaran terekam dengan rapi di aplikasi Jenius, sehingga kita dapat mengetahui transaksi apa saja yang pernah kita lakukan. Setelah melakukan pembayaran, Jenius juga akan mengeluarkan pemberitahuan sehingga kita bisa mengetahui jumlah rupiah yang kita keluarkan. Enak banget kan karena kita nggak perlu menghitung berapa kurs yang kita keluarkan.

Serius deh jalan-jalan nggak perlu risau lagi sejak ada Jenius untuk Tim Cashless kayak saya.

Jadi, selanjutnya #Jalan2Jenius kemana lagi, ya?


#kompetisiblogjenius

Komentar

  1. Asyiiik bisa main saljuuuu. Menunggu cerita penjelajahan di negara selanjutnya, vieeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe Semoga akan ada cerita selanjutnya ya Mba

      Hapus
  2. Emang paling yahud travel abroad pake Jenius sih. Gak risau kalau cash abis. Hehehe. Kujuga pakai Jenius. Ditunggu cerita selanjutnya, Sist!

    BalasHapus

Posting Komentar