Barbie (2023) - Dunia yang Ditakutkan Para Lelaki Patriarki

 Barbie


Sutradara: Greta Gerwig

Penulis: Greta Gerwig & Noah Baumbach

Pemain: Margot Robbie, Ryan Gosling, etc


Sebenarnya film ini sudah saya tonton di hari ketiga penayangannya, hanya saja baru mood untuk membahasnya di sini. Selain itu, film lain telah mengalihkan perhatian saya sehingga film ini tersingkir lama.

Plot:

Sebagaimana kita ketahui bahwa Barbie merupakan boneka cantik yang menemani masa kecil setiap anak perempuan. Boneka Barbie diciptakan sebagai revolusi dari trend boneka terdahulu yang merupakan bayi, sehingga banyak anak perempuan berlakon layaknya ibu ketika memainkan boneka-boneka ini. Kedatangan Barbie, membawa angin segar, dimana para anak-anak perempuan tidak perlu lagi menjadi seorang ibu ketika bermain boneka. Dengan Boneka Barbie yang juga diciptakan dari pelbagai karakter dan profesi, anak perempuan seolah diberikan mimpi baru dimana mereka bisa menjadi apa saja yang mereka mau.

Barbie (Margot Robbie) merupakan boneka Barbie stereotypical yang tinggal di Barbie Land, dunia boneka yang serba pink, dunia dimana para Barbie menjalankan pemerintahan. Selain Barbie, ada pula  Ken (Ryan Gosling), para Ken lainnya dan Alan. Ken (Ryan Gosling) menyukai Barbie (Margot Robbie), sehingga dia selalu melakukan banyak hal untuk menarik perhatian Barbie dan bersaing dengan Ken lainnya.

Suatu hari, Barbie mengalami kejadian aneh. Kakinya tiba-tiba menjadi datar. Bagi Barbie ini adalah fenomena yang menakutkan. Para Barbie memberi saran agar Barbie pergi ke rumah Weird Barbie. Weird Barbie menyuruhnya pergi ke Dunia Nyata dan mencari anak yang memainkannya, agar Barbie tidak musnah. Dalam perjalanannya menemui anak yang memainkannya, Ken, yang tiba-tiba mengikutinya pun mempelajari perihal Patriarki di Dunia Nyata.

Dan ketegangan pun berlangsung...


Menurut Pemikiranku:

Film ini memang berkisah tentang Boneka Barbie, namun pesan yang disampaikan sangat berat, rasanya tidak cocok jika anak-anak menontonnya. Akan tetapi mereka akan tetap menikmati film Barbie melalui visualnya yang cantik dan setting yang serba pink. Untungnya tidak ada scene-scene orang dewasa yang tak patut ditonton anak-anak, jadi film ini cukup aman.

Kembali ke perihal pesan yang disampaikan di dalam film.

Film ini memiliki pesan feminis dan anti-patriarki. Dunia Barbie adalah dunia yang ditakuti para Lelaki Patriarki, dimana tidak ada bagian kecil dari mereka yang bisa berkuasa atau menguasai para wanita-wanita. Yup, Dunia Barbie adalah dunia yang dijalankan dengan budaya Matriarki, dimana semuanya dijalankan oleh perempuan. Peran Ken dan Para Ken hanya bekerja untuk mencari perhatian para Barbie. 

Di satu sisi, film ini baik untuk perempuan-perempuan yang selama ini tertindas, tertinggal hanya karena dia perempuan, berani untuk speak up dan berani melawan patriarki. Namun di sisi lain, ini buruk untuk para lelaki, karena dunia serasa tidak adil. Yah, sama saja seperti dunia nyata yang dibalik, dimana mereka tertinggal, tertindas, terlupakan, dan tidak dianggap penting. Tidak setara.

Menyeimbangkan anti-patriarki bukan berarti jadi misandri--Titis N.

Ya, perempuan-perempuan di Barbie Land malah terlihat seperti tidak butuh lelaki, padahal, pria dan wanita harusnya setara. Setara yang saya maksud adalah setara dalam mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, bukan berarti mereka tidak saling membutuhkan.

Misal, yang sangat populer, para penganut patriarki selalu berkata: Kodrat perempuan adalah di rumah dan mengerjakan pekerjaan domestik, serta mengasuh anak. Sehingga mimpi mereka untuk memiliki karir yang cemerlang harus terhenti. Padahal, kodrat perempuan yang mutlak adalah Menstruasi, Melahirkan, dan Menyusui. Pekerjaan-pekerjaan domestik dan mengasuh anak itu juga merupakan tanggung jawab laki-laki yang berperan sebagai seorang ayah.

-------

Namun yang menarik dari film ini, para pembuat dapat membungkus pesan berat itu dalam alur yang sangat ringan dan eye catching.

Aku menyukai Margot Robbie sebagai Barbie, dia cocok sekali memerankan karakter boneka streotipikal. Juga Ryan Gosling yang memerankan Ken. Di usianya yang sudah tak muda lagi, berperan sebagai Ken tak membuatnya kehilangan pesona. Dia adalah aktor yang membuatku menonton Barbie. Tapi, honestly, sewaktu melihat trailernya, Ryan mirip sekali dengan Oli London, haha..

Bagaimana menurut kalian?

Rate: 7/10



Komentar