Review Buku Supernova: Partikel karya Dee Lestari

 



Partikel | Dee Lestari | Bentang Pustaka |

Ini adalah perjalanan keempatku mengarungi Supernova karya karangan Dee Lestari. Setelah membaca Aroma Karsa awal tahun lalu aku mengulang kembali perjalananku dengan Supernova yang sempat tertunda.

Aku pikir semesta memang merencanakan hari ini sebagai waktu yang tepat untuk menjelajahi belantara imajinasi Dee yang menakjubkan.

Sudah siap?

Zarah dan Perjalanan Tak Biasa

Dalam perjalanan ini saya berkenalan dengan Zarah, seorang gadis yang tumbuh di keluarga konservatif di Batu Luhur. Lewat tangan Firas, ayahnya yang juga seorang dosen, dia mengeyam pendidikan yang tak biasa. Bimbingan sang Ayah mampu menjadikannya seorang perempuan cerdas meski ditentang oleh banyak kalangan.

Hidupnya semula baik-baik saja. Dia memiliki orang tua yang lengkap dan seorang adik perempuan bernama Hara. Sama seperti Zarah, Hara juga diajarkan nilai-nilai yang sama oleh Firas. Akan tetapi, kehidupan Zarah benar-benar berubah sejak Firas memiliki ketertarikan pada fungi, bukan lagi pada pelajaran-pelajaran agama yang membuatnya mendapat label tauladan di Batu Luhur. Oleh masyarakat sekitar, Firas disebut menganut ilmu hitam dan sering melakukan ritual yang bertentangan dengan ajaran agama Islam di sebuah bukit tak terjamah bernama Bukit Jambul. Firas menjadi terasing.

Hanya kepada Zarah lah Firas dapat membagikan hasil penelitian dan penemuannya. Tidak seperti orang-orang yang menganggapnya gila, Zarah dengan tekun percaya sepenuhnya pada Firas. Walau dia tidak mengerti dengan detail, Zarah adalah satu-satunya orang yang dipercaya untuk menyimpan jurnal-jurnal Firas.

Puncak dari kontroversi di keluarga Firas adalah saat ibu zarah, Aisyah mengalami keguguran. Bentuk jabang bayi yang dilahirkan Aisyah sangat aneh, diduga sebagai hukuman dari sang kuasa karena Firas melakukan serangkaian ilmu hitam di Bukit Jambul. Namun belakangan Zarah mengetahui bahwa adiknya mengidap sebuah penyakit langka bernama Harlequin Ichtyosis.

Sejak kejadian itu, pandangan warga terhadap Firas semakin negatif. Karir Firas sebagai dosen dilepas begitu saja. Alih-alih mencari nafkah untuk keluarga, dia sibuk melakukan penilitian di Bukit Jambul hingga suatu hari Firas menghilang. Dia lenyap begitu aja, bahkan jasadnya tak ditemukan di mana-mana. Hanya Zarah yang memiliki secerca petunjuk mengenai ayahnya meski diapun tidak tahu pasti dimana Firas berada. Apakah Firas masih hidup atau sudah meninggal? Berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, Zarah adalah satu-satunya orang yang percaya bahwa Firas belum tiada. Melalui jurnal yang ditinggalkan Firas, dia memulai penjelajahan di Bukit Jambul hingga mengalami sendiri sebuah fenomena tak biasa setelah memakan jamur misterius.

Setelah Firas tiada, Zarah memulai perjalanannya sebagai anak perempuan biasa. Zarah kembali ke sekolah. Kecerdasannya yang melampui anak seumurnya membuat Zarah lompat kelas. Di sana dia bertemu Koso, seorang imigran dari Afrika. Koso adalah satu-satunya teman akrab Zarah karena keduanya memiliki kesamaan, yakni manusia aneh. Begitulah Zarah memberi julukan kepada dirinya dan Koso. Zarah menjadi guru Koso yang ternyata mengidap disleksia. Kebersamaannya dengan Koso tak berjalan lama. Koso akhirnya pindah ke negara lain dan mereka harus berpisah. Zarah kembali sendirian.

Kamera Misterius

Pada ulang tahun Zarah yang ketujuh belas, dia mendapat kiriman sebuah kamera dari orang tak dikenal. Kedatangan kamera itu membuat Zarah yakin bahwa Firas belum berpindah alam, karena Firas sempat berjanji akan menghadiahinya sebuah kamera. Pada saat menemani Firas meneliti semua jenis Fungi, Zarah memiliki tugas untuk memotret fungi-fungi tersebut.

Dengan kamera pemberian itu, Zarah tahu-tahu memenangkan sebuah lomba foto. Dia tidak tahu siapa yang mengirimkan hasil fotonya sehingga dia dapat memnangkan sebuah perjalanan ke Tanjung Putting, Kalimantan. Di sana dia bertemu belantara hutan yang membuatnya semakin dekat dengan alam. Zarah betah di Tanjung Putting hingga tak ingin kembali ke rumahnya. Zarah memilih menjadi seorang relawan yang pada akhirnya mempertemukannya dengan fotographer alam liar bernama Paul.

Pertemuannya dengan Paul membuka kesempatan bagi Zarah untuk mencari ayahnya yang hilang.

 

Tentang Semesta Zarah

Zarah adalah karakter keempat dari seri Supernova: Partikel. Semesta Zarah  berbeda dari tiga semesta sebelumnya, Ferre di Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, Bodhi di Akar, dan Elektra di Petir. Untuk melengkapi keberagaman Supernova, Zarah datang dari kalangan mayoritas di Indonesia. Kehidupan Zarah diceritakan lebih kompleks namun konsekutif sehingga di beberapa bagian saya mengalami kebosanan. Itu terjadi ketika Zarah menyelami hutan di Tanjung Puting. Perjalanannya yang mendetail dengan orang utan bernama Sarah membuat saya harus meninggalkan kisah ini sementara waktu.

Bagi saya kisah Zarah memulai perjalanannya sebagai potographer alam liar dapat lebih dipersingkat, terutama tentang hubungannya dengan orang utan bernama Sarah.

Saya menemukan ketertarikan kembali ketika Zarah memulai perjalanannya di London. Pembahasan mengenai fungi kembali diungkit saat Zarah menemukan setitik celah tentang Firas. Pertemuannya dengan Koso dan Storm membuat seri keempat ini menjadi lebih berwarna. Dua seri sebelumnya, asmara tokoh tidak diekspos. Meski tidak sedetail kisah Fere dan Rana di seri pertama, perjalanan cinta Zarah pun tak kalah menarik dari penemuan dan penelitian Firas yang misterius.

Klimaks kisah ini terjadi saat zarah bertemu dengan Simon Hardiman, orang kaya di London yang juga percaya pada Alien. Simon adalah orang yang menyimpan salinan jurnal terakhir Firas yang sempat dibakar oleh Aisyah. Ini adalah bagian yang sangat menarik dan pokok dari seri Partikel ini.  Disini penjelasan tentang enteogen lebih mendetail. Mengulang pengalamannya di dunia lain, dengan bantuan ahlinya, Zarah kembali berkelana ke dunia spiritual demi menemukan Firas.

 

Kaya akan Wawasan

Sama seperti buku-buku Dee yang lain, Supernova: Partikel adalah seri yang kaya akan wawasan baru. Enteogen, Fungi, Harlequin Ichtyosis adalah hal baru yang secara repetitif memasuki pengetahuanku. Namun harus kuakui, aku kesulitan mengingat jenis-jenis fungi yang disebutkan Dee di dalam bukunya. Saya tetaplah seorang muggle yang memperlihatkan banyak kerutan pada hal-hal yang ditemukan Zarah dalam perjalanannya.

 

Semakin Dekat dengan Misi Sesungguhnya

Misi sesungguhnya dari seri Supernova ini berasal dari Ruben dan Dimas yang kemudian dilanjutkan oleh Gio yang putus asa mencari keberadaan Diva. Dalam buku keempat ini Dee memberikan spin off tentang buku lainnya, yakni pertemuan Bodhi dan Elektra. Ini merupakan pertanda bahwa misi dari Sang Supernova semakin dekat dan jelas.

Akan tetapi, dari dua tokoh wanita di seri Supernova: Petir dan Partikel, saya memiliki sebuah kemiripan. Dimana tokoh Elektra dan Zarah yang memiliki kecendrungan sifat pendiam dan tidak ambisius. Keduanya pasrah pada kemana jalan hidup membawa mereka. Jika kedua tokoh ini berbaur, mungkin saya tidak akan dapat membedakan keduanya.

Selain itu, saya benar-benar tidak sabar menemukan akhir dari galaxi supernova ini.


reposting from Hive blog

Komentar